Rabu, 20 September 2017

KONFRENSI HMI CABANG AMBON MENUJU POLITIK KONGRES HMI DI AMBON Frustasi Pengkaderan Oleh Kader Hami Cabang Ambon ABUBAKAR FAUZI DIFINUBUN

KONFRENSI HMI CABANG AMBON
 MENUJU POLITIK KONGRES HMI DI AMBON
Frustasi Pengkaderan
Oleh
Kader Hami Cabang Ambon
ABUBAKAR FAUZI DIFINUBUN

Aku teringat pada sajak yang ditulis  oleh sastrawan muda Indonesia. Ws. Rendara.              Kita ini dididik untuk memihak yang mana ? Ilmu – ilmu diajarkan disini Akan menjadi alat pembebasan Ataukah akan menjadi alat penindasan ? Kita menuntut jawaban.
 Politik bagi para toko-toko dunia. Aristoteles berpendapat bahwa politik adalah seni, namun akhir-akhir ini, politik bagi kader HMI adalah bagaimana mendesain konflik internal untuk menduduk suatu jabatan tertentu, hal ini bagi saya sebagai kader HMI Cabang Ambon merasa tidak waras jika misi besar dari tujuan HMI tidak dikedepankan yaitu , Terbinanya Insan Akademik Pencipta, Pengabdi Yang Bernafaskan Islam Dan Bertanggung Jawab Atas terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang Di Rhidoi oleh Allah SWT. Fakta dari realitas hari ini adalah kader Hmi Cabang Ambon sebagian yang kurang paham atau salah dalam menafsirkan tujuan Hmi itu sendiri, sederhana saja ukurannya untuk mengukur hal tersebut, pengkaderan hari ini  dijadikan sebagi lahan politik dan lahan adu domba argumentasi yang tidak bersandar pada nilai-nilai Hmi dan tujuan Hmi itu sendiri, namun ide konflik yang mampu membuat segergasi para kader, hingga kader yang strata LK I menganggap suara senior adalah suara Tuhan.
Kongfrensi kali ini saya melihat banyak sekali yang menggunakan politik kepentingan kelompok dalam mengelolah KONGRES HMI yang kebetulan tuan rumanya adalah Hmi cabang Ambon. Ini yang kemudian membuat saya dipaksakan untuk berfikir kritis terhadap politik para senioritas yang membuat Nilai – Nilai dari tujuan Hmi itu akan perlahan-lahan terkikis oleh politik yang sedang di desain hari ini. Kiranya apa yang dicita-citakan oleh pendiri Hmi Lafran Pane bahawa Hmi adalah organisasi pengkaderan yang mengutamakan kepentingan masyarakt. Kiranya misi ini akan hilang dari tubuh Hmi itu sendiri, disebabkan karena kepentingan para kader Hmi tak lagi mengutamakan kepentingan masyrakat namaun kepentingan jabatan yang strategis yang kemudian menjadi tujuan utama.
Ayo Kawan.
Mari Kita Bangkita Dan Lawan,
Sebab Diam Adalah Tanda Kemudaran,
Mari Kawan, Mari Kembalikan Cita-Cita Hmi
Mari Kawan, Mari Kembalikan Nilai-Nilai Hmi
Mari Kawan, Mari Wujudkan Tujuan Hami.
Terbinanya Insan Akademik Pencipta Pengabdi Yang Bernafaskan Islam Dan BertanggungJawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang Dirhidoi ALLAH SWT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar